JAKARTA, iNewsJambi.id - Nama Pulau Nusakambangan yang terletak di Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah pasti sering di dengar sebagian masyarakat Indonesia. Pulau tersebut terkenal karena menjadi lokasi penjara untuk tahanan kelas berat.
Selain itu, Pulau Nusakambangan juga kerap dijadikan sebagai tempat eksekusi bagi Napi yang terpidana hukuman mati. Nusakambangan telah menjadi tempat eksekusi sejak zaman kolonial Hindia Belanda, dan telah dibangun sejak 1922.
Dibalik fakta itu semua, Pulau Nusakambangan juga memiliki kisah mistis yang cukup menyeramkam. Cerita paling terkenal yaitu kisah penguasa gaib, Mbah Sukur yang cukup menakutkan.
Penguasa gaib Nusakambangan ini menjadi urban legend yang sangat terkenal di Nusa Kambangan. Mbah Sukur merupakan sosok laki-laki paruh baya yang tidak memiliki kepala.
Lantas, seperti apa kisah Mbah Sukur yang dikenal sebagai penguasa gaib Nusa Kambangan? Berikut ulasannya dirangkum pada Rabu (10/5/2023).
Kisah Mbah Sukur Penguasa Nusakambangan
Nama Nusakambangan mungkin sudah tak asing lagi bagi masyarakat di pulau tersebut. Mbah Sukur dikenal sebagai sosok gaib tanpa kepala yang menghuni Nusakambangan dan kerap menampakkan diri di malam-malam tertentu. Apalagi di malam hari yang dianggap sakral oleh orang Jawa.
Tak diketahui pasti riwayat tentang Mbah Sukur, tetapi salah satu petugas senior di lapas Nusakambangan ini hanya meyakini peristiwa kemunculannya adalah setelah peristiwa di tahun 1965. Di mana pada tahun tersebut adalah tahun penumpasan dari simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI). Penjara ini banyak menampung para tahanan politik atau kerap disebut Tapol. Mbah Sukur diperkirakan menjadi salah satu dari orang-orang tersebut yang dieksekusi dengan cara dipenggal kepalanya.
Kisah dari Mbah Sukur ini pernah dialami oleh Sugiman. Ketika dirinya pergi menyadap pohon karet di lahan ilegal yang dirinya buka di pulau tersebut.
Pada suatu malam, dirinya tak kunjung kembali ke rumah, lantas sang istri meneleponnya karena merasa khawatir akan hewan buas seperti macam hitam yang kerap berkeliaran di hutan. Ketika Sugiman berada pada pohon karet terakhir untuk mulai menyadap, dirinya merasa ada yang aneh dengan pohon karet tersebut. Di mana pohonnya telah tersadap, dengan goresan yang masih baru terlihat dari getah yang menetes.
Ketika sibuk memikirkan penyebab bagaimana bisa ada bekas sadapan, tiba-tiba ponselnya berdering memecah keheningan malam yang dia kira adalah panggilan dari sang istri. Namun, tak terdengar suara apa-apa dari ponselnya, tiba tiba terdengar suara serak dari handphone yang memanggil nama petani keret ini “Sugiman”.
Lantas dia kaget, dan melempar ponselnya ke tanah. Lebih anehnya lagi, tak ada riwayat panggilan masuk. Dirinya pun bergegas untuk pulang, namun dia jatuh dan tersungkur. Saat mencoba untuk bangkit, Sugiman dikejutkan dengan penampakan makhluk gaib Mbah Sukur.
Sugiman terkejut dan memohon-mohon ampun kepada Mbah Sugiman, dan jatuh pingsan. Dia tak tahu apa yang terjadi setelah itu. Hingga kini tak banyak tahu peristiwa di balik terbunuhnya Mbah Sugiman. (tra)
Sumber: iNews.id
Editor : Monas Junior