get app
inews
Aa Text
Read Next : Di TPS-nya, Al Haris Menang Telak!

Misteri Uang Triliunan dan Emas Puluhan Ton Soekarno di Luar Negeri Terungkap

Jum'at, 09 Agustus 2024 | 18:04 WIB
header img
Ilustrasi bongkahan emas. Foto: iNews.id

JAKARTA, iNewsJambi.id - Misteri bertahun-tahun tentang harta peninggalan Presiden Soekarno berupa uang triliunan rupiah hingga emas puluhan ton di luar negeri akhirnya terungkap.

Pemerintah Indonesia segera membentuk tim penelusuran yang melibatkan Tentara Nasional Indonesia dan Bank Indonesia.

Cerita tentang emas Soekarno menyeruak sejak berakhirnya Orde Lama. Kisah itu terus bergulir dari waktu ke waktu, jadi pergunjingan rakyat, hingga memantik rasa penasaran teramat dalam. Kasak-kusuk ini pun akhirnya memunculkan berjuta pertanyaan.

Benarkah emas simpanan itu ada? Di mana persis lokasinya? Betulkah harta karun tersebut luar biasa besar jumlahnya sehingga bisa melunasi semua utang Indonesia? Siapa saja yang mengetahuinya?

Simpanan Emas Dana Revolusi

Semua bermula dari surat Soebandrio kepada Presiden Soeharto pada 13 Februari 1986. Dari penjara, mantan wakil perdana menteri RI yang dihukum karena kasus Gerakan 30 September/PKI itu menuliskan perihal dana revolusi. Jumlahnya tidak main-main!

Menurut Soebandrio, dana revolusi yang dihimpun pada masa Bung Karno itu berupa uang 450 juta dolar AS di Union de Nanques Suisses, emas lantakan senilai 125 juta poundsterling di Bank Barclays London serta uang 250.000 dolar AS di Bank Guyer Zeller Zumont, Zurich (Swiss) dan Bank Daiwa Securities, Tokyo, Jepang.

“Setelah menerima surat dari Dr Soebandrio, beliau (Soeharto) segera memerintahkan menteri muda/sekretaris kabinet untuk menindaklanjuti hal ini,” kata Marsda TNI (Purn) Kahardiman dalam buku Hakim Agung Kahardiman: dari Oditur, Opstib, hingga Arbiter, dikutip Jumat (9/8/2024).

Kahardiman merupakan perwira karier TNI AU. Kala itu, lulusan fakultas hukum Universitas Gadjah Mada ini masih berpangkat bintang satu alias marsma dan menjabat kepala Tim Pemeriksa Pusat (Teperpu) Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban. Untuk diketahui, Teperpu bertugas memeriksa orang-orang yang diduga terlibat atau mengetahui peristiwa G30S. 

Atas perintah Pak Harto, Menteri Muda/Sekretaris Kabinet Hartanto mengeluarkan surat tertanggal 24 November 1986 No. R.157/M.Seskab/12/86 yang isinya meminta bantuan gubernur BI untuk melakukan penelitian atas kebenaran surat Soebandrio.

Dari surat itu, ditunjuklah Direktur BI TM Zahirsjah dan Hartanto pergi ke luar negeri. Hasil pelacakan pada tiga bank tersebut, keterangan Soebandrio tentang emas dan dana revolusi itu meragukan.

“Barclays menyangsikan perkiraan adanya simpanan emas senilai 125 juta poundsterling di bank mereka. Sangat kecil kemungkinan karena jumlahnya sangat besar saat itu. Sementara, nama Soebandrio tidak ditemukan dalam catatan nasabah mereka,” tutur Kahardiman.

Adapun bank di Zurich, Swiss meminta legalisasi Soebandrio sebelum mereka memberi keterangan. Atas dasar ini tim pelacak merasa perlu melakukan dua hal lanjutan. Pertama, meminta penjelasan tertulis atas berbagai persoalan tersebut kepada Soebandrio. Kedua, mewancarai beberapa pejabat/mantan pejabat yang diperkirakan mengetahui adanya kekayaan negara yang disimpan di luar negeri atas nama Soebandrio. (uda)

Sumber: iNews.id

Editor : Monas Junior

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut