ISTRI sedang marah karena suatu sebab bagaimana cara suami meresponsnya? Cemburu atau mungkin sedang marah adalah sebuah dinamika yang wajar dan pasti terjadi dalam kehidupan rumah tangga.
Bagi umat Islam, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam memberikan solusi menghadapinya.
Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam selalu menasihati umatnya untuk tidak memelihara amarah karena itu merupakan perbuatan tercela. Lalu bagaimana jika istri sewaktu-waktu marah, apa yang harus dilakukan suami?
Untuk menghadapi situasi seperti itu, ada baiknya para suami melihat bagaimana contoh tindakan yang dilakukan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam terhadap istri beliau.
Ustadz Dr Syafiq Riza Basalamah Lc MA dalam tausiyahnya coba memberikan jawaban sekaligus menceritakan terkait tindakan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam dalam memahami istri beliau.
Ustadz Syafiq kemudian menjelaskan kisah antara Saudah, istri tertua Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam sepeninggal Khadijah, dan Aisyah sang istri muda tercinta.
"Alkisah suatu waktu, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam mempunyai dua istri sekaligus yakni Saudah binti Zum'ah dan Aisyah binti Abu Bakar. Saudah di akhir hayat menyadari bahwa ia tidak bisa melayani Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam tapi dia tidak ingin berpisah dengan Nabi," cerita Ustadz Syafiq, seperti dikutip dari kanal YouTube Syafiq Riza Basalamah Official, Senin (23/5/2022).
Ia melanjutkan, sebagai wanita yang cerdas dan berakal, Saudah memilih memberikan hadiah kepada Aisyah yakni bermalam di rumahnya. Jadi malam harinya Saudah diberikan kepada Aisyah.
Keesokan harinya usai malam tersebut, Aisyah sedang membuat adonan kue. Akhirnya Aisyah menawarkan adonan tersebut kepada Saudah, namun Saudah tidak mau.
Lalu Aisyah mengancam akan menempelkan kue tersebut kepada Saudah, dan hal tersebut dilakukannya sungguhan usai Saudah tetap berkeras tidak mau memakannya. Saudah pun membalas tindakan tersebut. Lalu bagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam menyikapi "pertikaian" keduanya?
"Saat momen tersebut, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam berada di tengah mereka. Namun, beliau hanya membiarkannya saja, bahkan tertawa yang membuat suasana menjadi cair. Hal ini karena Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam mengerti keadaan kedua istrinya tersebut," ungkap Ustadz Syafiq.
Kesimpulan yang dapat diambil dari pemaparan tersebut adalah dalam sebuah pernikahan tugas suami istri menjaga rumah tangga agar tetap harmonis sakinah, mawaddah, rahmah sebagaimana yang dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk menghindari pertikaian adalah saling memahami antara satu sama lain, salah satunya suami haruslah memahami sifat istri yang pada saat-saat tertentu terutama saat perubahan hormonal istri mempunyai emosi yang terkadang bergejolak.
Wallahu a'lam bishawab.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta