Kejati Jambi Hentikan 18 Kasus Restoratif Justice dengan 34 Terdakwa

JAMBI, iNewsJambi.id -- Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi telah melakukan penghentian 18 kasus Restorative Justice (RJ).
"Ada 18 kasus pidana telah kami hentikan secara restoratif justice selama tahun 2022," tegas Wakajati Jambi Bambang Gunawan, Sabtu (24/12/2022).
Dia menjelaskan, jika penghentian restoratif justice ini dilaksanakan melalui mekanisme ekspose dengan Jaksa Agung Muda Pidana Umum.
Dirinya berharap penegakan hukum lebih humanis lagi dan menghapus stigma hukum tajam ke bawah tapi tumpul ke atas
"Kita harapkan adalah, dengan adanya kasus yang dihentikan melalui RJ hukum tajam ke atas dan humanis ke bawah," tandas Bambang.
Dia menambahkan, jika tahun 2022 ini Kejati Jambi telah memiliki 13 rumah perdamaian atau Restoratif Justice ditiap-tiap kabupaten serta 1 rumah Rehabilitasi Napza di Kota Bangko, Kabupaten Merangin.
"Dalam penyelesaian penghentian perkara berdasarkan Restoratif Justice telah diselesaikan sebanyak 34 terdakwa atau tersangka," tuturnya.
Sedangkan perkara pidana umum yang telah di P-21 dan dilimpahkan ke pengadilan, kata Bambang, semuanya berjumlah 2.172 berkas perkara dengan presentase 3 perkara terbanyak adalah narkotika, penipuan dan penganiayaan.
Editor : Azhari Sultan