JAMBI, iNewsJambi.id - Aksi bully atau perundungan terhadap seorang siswa SMP di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, hingga kini masih jadi sorotan netizen. Dalam video amatir berdurasi 4 menit yag viral itu, korban terus mendapatkan tindakan kekerasan oleh kakak kelasnya.
Diketahui, aksi perundungan seorang siswa SMP dilakukan di halaman belakang sekolah di Kecamatan Cimanggu, Cilacap. Korban yang merupakan adik kelasnya ini dihajar, ditendang hingga diseret.
Berikut fakta-fakta aksi perundungan siswa SMP di Cimanggu Cilacap yang viral di medsos hingga memicu kemarahan warga setempat.
1. Pelaku Pukul Korban Habis-habisan
Pada awalnya tampak kerah baju korban ditarik oleh pelaku yang mengenakan topi. Namun setelah itu, perut korban ditendang menggunakan kaki oleh pelaku. Belum puas melakukan kekerasan tersebut, pelaku kemudian memukul korban habis-habisan.
2. Korban Diseret Pelaku ke Tengah Halaman
Korban sempat diseret oleh pelaku hingga ke tengah sebuah halaman. Di sana, pelaku lantas menendang-nendang tubuh korban. Korban yang merasa tersudut dan kesakitan akibat perlakuan tersebut kemudian menangis histeris sambil meminta ampun. "Ampuun," ucap korban dengan suara terisak.
3. Aksi Perundungan Ditonton Siswa
Aksi perundungan yang dilakukan oleh kakak kelas ini ditonton oleh siswa lainnya. Meski korban telah meminta ampun, tetapi pelaku terus melakukan aksinya kekerasan tersebut dengan menendang dan memukul hingga korban terjatuh. Beberapa siswa yang ingin melerai tak diindahkan oleh pelaku. Pelaku terus saja menghajar korban hingga terkulai lemas di tanah. Korban pun terisak menangis "Engges cuy, engges (udah cuy udah)," ucap siswa lain yang berada di lokasi.
4. Siswa Tak Berani Melerai
Misahkeun aing, gelut sia jeung aing kabehan (Berani misahin aku, ayo kalian lawan aku)," balas pelaku dengan nada menantang dan mengancam kepada siswa lain di lokasi. Dengan diancam seperti itu, siswa-siswa yang berada di lokasi pun tak berani lagi melerai pelaku. Mereka hanya bisa menonton.
5. Aksi Perundungan Picu Kemarahan Warga
Video aksi perundungan ini lantas beredar luas dan hingga menimbulkan kemarahan warga. Ratusan warga menggeruduk rumah pelaku dan memaksa pelaku keluar rumah pada Selasa (26/9) malam. Warga geram melihat aksi pelaku yang masih di bawah umur nekat melakukan kekerasan terhadap adik kelasnya. Padahal baik korban maupun pelaku, sama-sama masih duduk di bangku SMP.
6. Polisi Amankan Pelaku Perundungan
Petugas kepolisian yang mengetahui informasi tersebut langsung mengamankan pelaku ke Mapolresta Cilacap. Warga yang geram dan mendatangi rumah pelaku ini karena tidak terima atas tindakan kekerasan yang dilakukan pelaku, hingga mengakibatkan korban mengalami luka-luka.
7. Korban Perundungan Alami Luka-luka
Wakapolresta Cilacap AKBP Arief Fajar Satria mengatakan jika keluarga korban telah melaporkan pelaku ke polisi. Korban sendiri menderita sejumlah luka-luka dibeberapa bagian tubuhnya. "Kakak korban yang melihat adiknya dalam keadaan luka di bagian wajah, memar di perut dan bahu sebelah kanan, sudah melapor ke Polsek. Dan kini polsek sudah mengamankan pelaku," ujar AKBP Arief.
8. Aksi Perundungan Diduga karena Salah Paham
Aksi perundungan ini diduga terjadi karena salah paham pelaku yang tak terima dengan perkataan korban. Pelaku tersinggung dengan kata-kata adik kelasnya sehingga melakukan bullying di depan sejumlah siswa lainnya.
9. Dua Terduga Pelaku Perundungan Ditetapkan Tersangka
Dua pelaku perundungan siswa di Cilacap telah ditetapkan oleh Polresta Cilacap. Dua pelaku ini diduga melakukan perundungan terhadap siswa SMP berinisial R (13) di lingkungan sekolah yang ada di Cimanggu, Kabupaten Cilacap. Kapolresta Cilacap Kombes Pol Fannky Ani Sugiharto mengatakan jika para pelaku merupakan siswa SMP di Cimanggu. Pada awalnya hanya ada satu terduga pelaku berinisial K (15), namun setelah dilakukan pemeriksaan oleh pihak kepolisian, kembali ditetapkan satu pelaku perundungan berinisial W (14).
"Kami juga sudah melakukan pengamanan terhadap beberapa orang yang terlibat dalam video tersebut. Ada beberapa orang yang kami bawa untuk lakukan pemeriksaan lanjutan. Ada 5 orang, 2 orang pelaku dan 3 lainnya saksi," kata Kapolresta Cilacap Kombes Pol Fannky Ani Sugiharto, Rabu (27/9).
10. Polisi Minta Warga Tak Main Hakim Sendiri
Upaya preemtif dan preventif juga telah dilakukan oleh pihak kepolisian dengan melakukan imbauan, penetrasi lapangan kepada masyarakat setempat yang sempat marah akibat peristiwa tersebut. Polisi meminta agar warga dapat menahan diri, dan tidak menghakimi pelaku dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
"Polresta Cilacap mengundang baik dari Pihak Sekolah, Forkopimda dan Pihak Perangkat Desa utk menyampaikan beberapa hasil pemeriksaan dan imbauan terkait stabilitas kamtibmas yang kondusif berikut pendidikan akhlak di lingkungan sekolah," ujarnya. (nas)
Editor : Monas Junior