JAKARTA, iNewsJambi.id - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah. Saat ini, rupiah dibuka pada level Rp16.252.
Bank Indonesia (BI) mengklaim telah menyiapkan tiga hal untuk menjaga kestabilan rupiah.
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter (DPM) BI Edi Susianto mengatakan, bank sentral akan melakukan langkah-langkah seperti, yang pertama adalah menjaga keseimbangan di pasar spot dan Domestic Non Deliverable Forward (DNDF).
"Menjaga kestabilan rupiah dengan terus berada di pasar untuk menjaga keseimbangan supply-demand valas di market, melalui triple intervention khususnya di spot dan DNDF," kata Edi saat dikonfirmasi, Rabu (17/4/2024).
Kemudian, BI akan meningkatkan daya tarik aset rupiah untuk mendorong capital inflow, seperti melalui daya tarik Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan hedging cost.
Terakhir, BI juga akan berkoordinasi dan membangun komunikasi dengan stakeholder terkait, seperti pemerintah, Pertamina dan yang lainnya.
Berdasarkan catatan BI, selama periode libur lebaran terdapat perkembangan di global, di mana rilis data fundamental AS semakin menunjukkan bahwa ekonomi AS masih cukup kuat seperti data inflasi dan retail sales yang di atas ekspektasi pasar. Selain itu terdapat memanasnya konflik di Timur Tengah khususnya konflik Iran-Israel.
"Perkembangan tersebut menyebabkan makin kuatnya sentimen risk off, sehingga mata uang emerging market khususnya Asia mengalami pelemahan terhadap dolar AS," ujar Edi.
Adapun Indeks Dolar AS (DXY) selama periode libur lebaran menguat sangat signifikan yaitu dari 104 menjadi di atas 106.
"Selama libur lebaran, Pasar NDF IDR di offshore juga sudah tembus di atas Rp16.000, atau sudah di sekitar Rp16.100, dan terus melemah dalam dua hari terakhir, sehingga rupiah juga dalam dua hari terakhir diperdagangkan di kisaran Rp16.150 - Rp16.250," ucap Edi. (uda)
Sumber: iNews.id
Editor : Monas Junior