JAKARTA, iNewsJambi.id - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, pihaknya tengah menyiapkan penerbitan Rupiah Digital dalam waktu dekat.
Rencana ini juga sudah masuk dalam Blueprint SPI 2030 yang diterbitkan oleh BI.
Selain Rupiah Digital, Blueprint memuat tentang penguatan Infrastruktur, Industri, Inovasi dan Internasionalisasi sistem pembayaran di Indonesia.
Perry menuturkan, penerbitan uang digital oleh BI menjadi penting, karena semakin banyak anak muda yang terbiasa melakukan transaksi secara elektronik. Generasi muda ini, kata dia, tidak sama dengan generasi lama yang lebih suka uang kertas.
"Generasi Y, generasi Z apalagi Alpha mereka semakin ogah dengan uang yang kertas, mereka sekarang sudah biasa dengan uang elektronik, dengan serba QRIS, serba online and everything," ucap Perry dalam presentasinya di acara GBI Talk on Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030, Jumat (2/8/2024).
Dia menambahkan, rencana penerbitan Rupiah Digital telah memasuki tahap akhir. BI juga telah merampungkan tahap proof of concept.
Saat ini, bank sentral akan menentukan teknologi yang akan digunakan untuk 'mencetak' uang digital pertamanya itu. Apabila teknologi sudah ditentukan, BI akan melakukan uji coba dengan mengedarkan Rupiah Digital ke perbankan.
Dalam tahap uji coba, Rupiah Digital hanya bisa dipakai untuk transaksi antara BI dengan bank dan antarbank. Apabila uji coba berjalan lancar, maka uang itu siap diedarkan ke masyarakat.
"Ke depan kita akan mulai eksperimen, mulai mengedarkan dulu dari khazanah digital rupiah bank Indonesia kemudian industri wholesale," katanya.
Dengan begitu, ke depannya total jenis uang yang harus diterbitkan Bank Indonesia menjadi tiga jenis.
"BI harus mengeluarkan 3 jenis uang, yaitu uang kertas, uang elektronik yang sekarang dan uang digital ke depan," kata Perry. (uda)
Sumber: iNews.id
Editor : Monas Junior