JAKARTA, iNewsJambi.id - Para ahli keamanan siber angkat bicara soal perangkat android yang kerap terinfeksi virus malware.
Perangkat android yang terinfeksi virus malware tidak lagi dilakukan lewat aplikasi dari Google Play Store. Namun, penyusupan ini bisa dari aplikasi pra-instal yang sudah tersedia secara default di perangkat.
Dilansir Inews.id, Minggu (14/5/2023), jutaan smartphone Android murah yang hadir dengan sejumlah besar aplikasi pra-instal.
Dikatakan penjahat hanya perlu menaklukan satu aplikasi, jika ini berhasil dilakukan maka sulit untuk melakukan perbaikan.
Para peneliti di Trend Micro mengungkap, memecahkan masalah ini adalah tugas yang jauh lebih sulit dibanding berurusan dengan aplikasi jahat yang berasal dari Play Store.
Berurusan dengan malware yang dimasukkan ke dalam aplikasi sistem atau firmware perangkat adalah tugas rumit.
Sifat Android yang terbuka memungkinkan produsen membuat berbagai model perangkat sekaligus membuka pintu bagi peretas untuk menyusupkan malware bahkan saat perangkat belum meninggalkan pabrik.
Ini berlaku bukan hanya untuk smartphone tapi juga tablet, jam tangan pintar hingga Android TV. (uda)
Sumber: iNews.id
Editor : Monas Junior