get app
inews
Aa Text
Read Next : Opini : Hoax dan Pembodohan Terstruktur, Taktik Panik dan Manipulasi dalam Pertarungan Politik

Kisah Bung Karno Jadi Pedagang Kain di Ende Saat Diasingkan, Puan: Kualitas Bagus, Harga Murah

Minggu, 08 Mei 2022 | 14:56 WIB
header img
Taman Renungan Bung Karno di Ende, NTT.(Foto:Koran SINDO)

Jadi Iklan di Koran

Belakangan, tulisan tangan Soekarno saat bersurat dengan pengusaha kain di Bandung itu dimuat di koran Sipatahoenan pada terbitan 12 Juni 1936.

Yang memuat iklan itu tak lain adalah sang pengusaha kain, Tan Tjoei Gin.

Dalam iklan itu, terlihat tulisan tangan Soekarno memuji kain yang diproduksi Tan.

Berikut bunyi lengkap tulisan tangan Soekarno tersebut, yang ditujukan kepada Tan Tjoei Gin tertanggal 5 Mei 1936.

"Toean poenja kain-kain wol memang djempol. Doeloe, waktoe masih ada di Bandoeng, semoea saja poenja keperloean pakaian saja selaloe ambil dari dari toean poenja toko. Dan sekarang di Endeh, walaupoen boeat saja sendiri saja tidak bisa beli apa-apa, maka toeh boeat saja poenja sobat-sobat orang Endeh jang ingin berpakaian bagoes, saja tolong pesankan bakal-bakal pakaian kepada toean poenja toko djoega. Dan saban kain-kain datang, mereka selaloe berkata dengan gembira: "pawe he, toea, pawe! " Artinya: "Bagus selaloe, toan, bagoes sekali!"

Tulisan tangan tersebut diakhiri goresan tanda tangan Bung Karno. Dalam iklan itu, Tan Tjoei Gin juga menuliskan sejumlah kata-kata yang mengajak orang berbelanja ke tokonya:

"Di ini zaman perlintasan, di ini zaman kemadjoean, kita berpakean boekan hanja oentoek menoetoepkan anggota badan kita. Kita orang berpakean, jang teroetama ontoek mengoendjoek bahwa kita ada sebagi bangsa, ada harga penoeh sebagi lain-lain bangsa, sebagi manoesia kita poen tidak lebih koerang dari oemat Toehan jang mana poen! Oentoek Noesa dan Bangsa Toean dan Njonja dateng pada: "Pasoendan" Oentoek Keperloean Pakaian datanglah pada: Groot WOLLEN MAGAZIJN Firma Tan Tjoei Gin Pasar Baroe 50 Bandoeng.

Terlihat betul ada nada-nada nasionalisme/pergerakan kebangsaan dalam tulisan tersebut meskipun cuma berupa iklan.

Tak lama setelah iklan itu terbit, Tan Tjoei Gin sempat ditangkap dan diinterogasi oleh Belanda karena dianggap menyebarkan iklan provokatif.

Tan baru dilepaskan setelah dia menjelaskan bahwa tidak ada tujuan politik di sana. Hanya promosi kain semata.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut