JAKARTA, iNewsJambi.id - Baterai Jenis Baru Ilmuwan Mampu Beroperasi di Venus, di NASA dan perusahaan Advanced Thermal Batteries (ATB) berupaya mengembangkan baterai jenis baru.
Baterai mampu beroperasi pada suhu ekstrem di Venus.
Baterai ditargetkan bisa menyuplai energi tanpa henti selama lebih dari 120 hari.
Sebagaimana dikutip dari Science Alert, baterai canggih ini masih dalam pengembangan dan didasari sistem baterai termal berumur pendek yang digunakan demi menyalakan rudal pintar.
Baterai berisi 17 sell individu dan menggunakan material kimia dan struktural yang dirancang secara khusus.
Engineer didorong agar pengujian yang diakukan menunjukkan jenis batrai ini mampu beroperasi di lingkungan keras seperti Venus.
Selain itu, jenis teknologi baterai ini dapat menyediakan perangkat penyimpanan energi baru untuk eksplorasi masa depan di lingkungan keras Tata Surya.
"Demonstrasi teknologi baterai baru-baru ini, dengan arsitektur yang ditingkatkan dan elektrokimia self-discharge rendah, merupakan pencapaian besar yang mungkin tidak terpikirkan oleh banyak orang," kata Kevin Wepasnick, Insinyur Proyek ATB.
Baterai tampak menjadi satu-satunya solusi demi memungkinkan pendarat Venus.
Karena, panel surya tak layak digunakan akibat tingkat cahaya di sana sama seperti dengan hari mendung di Bumi.
Desain panel surya saat ini tidak tahan terhadap tekanan permukaan yang tinggi.
Namun di Venus, baterai termal bisa dijadikan pilihan yang sangat tepat demi menghadapi kondisi atmosfer sekitar untuk memanaskan elektrolit khusus bersuhu tinggi yang padat dan lembam pada suhu kamar standar.
Selain itu, mereka juga dapat tetap beroperasi tanpa memerlukan kembang api atau isolasi termal.
NASA mengatakan pendekatan baterai baru ini telah menunjukkan operasi suhu tinggi selama periode waktu yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Ini meletakkan dasar paradigma baru dalam teknologi baterai dan pendarat Venus.
Untuk diketahui, pekerjaan baterai termal tipe teranyar merupakan bagian dari pekerjaan yang sedang berlangsung di NASA Glenn Research Center untuk mengembangkan pendarat Venus kecil yang disebut Long-Live In situ Solar System Explorer (LLISSE).
Program ini menggunakan kemajuan dalam sistem suhu tinggi dan konsep operasi baru demi memungkinkan operasi di permukaan Venus selama 60 hari atau lebih sementara pendarat mengumpulkan data sains dan mengirimkannya ke pengorbit Venus.(rdo)
Editor : Monas Junior
Artikel Terkait