Suara Misterius Terdengar dari Atmosfer Bumi

Rolis MS
Foto Istimewa.

JAKARTA, iNewsJambi.id  - Muncul suara misterius dari atmosfer bumi. Munculnya suara misterius tersebut langsung menjadi perhatian sejumlah peneliti luar angkasa. Para peneliti mengaku kebingungan karena tidak mengetahui secara pasti dari mana asal suara tersebut.

Untuk mencari asal suara tersebut, peneliti kemudian meluncurkan balon bertenaga surya ke lapisan stratosfer Bumi. Kemudian gemuruh itu terdeteksi dengan pada ketinggian 70.000 kaki atau sekitar 21.000 meter di atas permukaan Bumi. 

Gemuruh itu dikenali sebagai suara infrasonik karena frekuensinya yang sangat rendah dan tidak terdengar oleh telinga manusia. Mereka mempresentasikan temuan ini pada 11 Mei lalu pada pertemuan Acoustical Society of America ke-184. 

Ada banyak bunyi infrasonik, seperti guntur, gelombang air laut, dan peluncuran roket. Namun suara gemuruh infrasonik yang ditemukan kali ini agak aneh karena tidak dapat dijelaskan bagaimana mereka dihasilkan. 

"Ada sinyal infrasonik misterius yang terjadi beberapa kali per jam pada beberapa penerbangan tapi sumbernya sama sekali tidak diketahui," ungkap salah seorang peneliti Daniel Bowman, dikutip dari Live Science, Minggu (14/5/2023). 

Perlu diketahui bahwa lapisan stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 14,5 km hingga 50 km. Pada stratosfer ini terdapat atmosfer dan dipenuhi lapisan ozon yang membendung sinar ultraviolet. Mayoritas suara di ketinggian ini berasal frekuensi rendah permukaan Bumi. 

Bowman bersama rekan-rekannya tertarik untuk mengetahui suara yang terjadi di stratosfer. Ilmuwan senior Sandia National Laboratories ini pun membuat serangkaian balon plastik selebar 7 meter. M

ereka mengikatnya dengan sensor infrasonik yang disebut dengan mikrobarometer dan menambah bubuk arang. Arang yang gelap memicu sinar Matahari memanaskan udara di dalam balon sehingga membuatnya melayang. 

Bowman menjelaskan, pada dasarnya balon yang mereka buat merupakan kantong plastik raksasa dengan debu arang di dalamnya yang membuat gelap. 

Peneliti membuatnya dari plastik pelukis dari toko perangkat keras, pita pengiriman, dan bubuk arang dari toko peralatan piroteknik. 

"Saat Matahari menyinari balon yang gelap, udara di dalamnya memanas dan menjadi ringan. Tenaga surya pasif ini cukup untuk membawa balon dari permukaan ke ketinggian lebih dari 20 km di langit," kata Bowman. 

Penerbangan balon pertama mereka dilepaskan tahun 2016 dengan jumlah 50 balon ke langit. Awalnya mereka mendeteksi suara letusan gunung berapi. Namun mereka juga mendapat suara lainnya. 

Pada penerbangan ini peneliti menangkap suara gemuruh frekuensi rendah secara berulang yang sinyalnya tak dapat dilacak. Mereka pun mengatakan akan terus menyelidiki suara yang ada di stratosfer. Peneliti akan melacak lebih banyak suara ke titik asalnya untuk mengidentifikasinya lebih lanjut. (tra)

Sumber: iNews.id

Editor : Monas Junior

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network