JAKARTA, iNewsJambi.id - Berikut 10 film superhero paling rugi dari tahun ke tahun. Film terbaru superhero yang sedang booming di tahun ini ialah The Flash 2023.
Film superhero apa saja yang paling rugi sepanjang masa? Mengutip Forbes, berikut ulasannya seperti dilansir laman sindonews.com (MNC Portal).
10. Film Green Lantern — 2011
Green Lantern termahsyur dengan reputasinya sebagai salah satu film superhero terjelek sepanjang masa. Bahkan, bintang utamanya, Ryan Reynolds, selalu mengolok-olok film ini sampai sekarang.
Green Lantern dianggap film gagal dari segala penjuru, termasuk cerita, desain produksi, dan, terutama, CGI-nya. Dibuat dengan dana USD200 juta, film ini hanya meraup USD220 juta di box office. Warner Bros. menderita kerugian sebesar USD75 juta.
Akibatnya, mereka membatalkan sekuel film ini dan Green Lantern belum pernah tampil lagi di film solo, atau film lain DC buatan studio ini selama lebih dari 10 tahun.
9. Film New Mutants — 2020
New Mutants menandai perpindahan properti Marvel di Fox ke Disney. Film ini diproduksi Fox, tapi tertunda penayangannya karena akuisisi studio itu ke Disney pada 2019.
Setelah berkali-kali ditunda, New Mutants akhirnya dirilis pada 2020 di bawah bendera Disney. Tapi, film ini tidak masuk Marvel Cinematic Universe (MCU). Di tengah pandemi, film ini dirilis di bioskop dan hanya meraup USD49,2 juta dari anggaran USD67—80 juta.
Film ini kemudian dirilis di Disney+. Studio mengalami kerugian hingga USD84 juta akibat kegagalan film ini. Sutradara dan para krunya berseloroh dengan menyebut kalau New Mutants adalah film kutukan.
8. Film RIPD — 2013
Ryan Reynolds sepertinya sudah makan asam garam kegagalan di genre superhero. Setelah gagal dengan Green Lantern, dia mencoba lagi pada 2013 dengan RIPD.
Diangkat dari komik berjudul sama, film ini berkisah tentang seorang polisi yang tewas dan kemudian menemukan dirinya menjadi polisi di akhirat.
Meski punya cerita unik, film ini gagal menarik hati para penonton. Dengan anggaran pembuatan mencapai USD154 juta, film ini hanya meraup USD78,3 juta di box office.
Universal menanggung kerugian hingga USD92 juta akibat film ini. RIPD adalah satu-satunya film superhero non-DC dan Marvel yang masuk daftar ini.
7. Film Fantastic Four — 2015
Fantastic Four adalah salah satu film terburuk dalam sejarah perfilman Marvel. Film besutan Josh Trank ini mendapatkan rating 9% di Rotten Tomatoes dan dicaci maki audiens beserta kritikus.
Tak heran kalau kemudian hasil box office-nya juga ikut jeblok. Dari anggaran USD155 juta, film ini hanya meraup USD167 juta. Fox menderita kerugian sebesar USD100 juta. Kegagalan film ini berdampak panjang pada studio itu.
Mereka harus membatalkan sejumlah proyek superhero Marvel mereka, termasuk Gambit. Sekuel Fantastic Four pun ikut dibatalkan akibat kerugian ini. Penggemar kini berharap Marvel Studios bisa me-reboot properti ini dengan lebih baik.
6. Film Black Adam — 2022
Black Adam begitu masif dengan bintang utamanya, Dwayne Johnson, tidak berhenti berkoar mengenai film ini. Sayang, semasif apa pun promosinya, film ini gagal di box office.
Meraup USD393 juta, film ini dianggap jeblok karena gagal mencapai break even point. Black Adam dibuat dengan anggaran besar, yaitu USD190—260 juta, di luar biaya marketing dan promosi.
Sejumlah media menyebut film ini jeblok di box office. Variety menyebut, Warner Bros menelan kerugian sekitar USD50—100 juta dari break-even point USD600 juta. Warner Bros menentang laporan ini dan menyebut kalau break-even point film ini adalah USD450 juta.
Deadline memperkirakan, film ini akan meraup untung sekitar USD52—72 juta karena anggaran marketing-nya diperkirakan lebih kecil, sebagian berkat usaha Dwayne memasarkan film ini lewat media sosialnya.
5. Film The Suicide Squad — 2021
Film The Suicide Squad menjadi cara bagi Warner Bros untuk me-reboot Suicide Squad (2016) yang mendapatkan respons negatif dari kritikus.
Meski film itu meraup angka lumayan di box office, Warner belum puas karena reputasi buruk Suicide Squad. Pada 2021, mereka akhirnya merilis versi terbaru film itu, The Suicide Squad, arahan James Gunn.
Secara kritis, film ini terbilang sukses dengan kritikus dan penonton memuji cerita, penyutradaraan, dan gaya visualnya. Tapi, film ini dirilis di tengah pandemi dan Warner memutuskan merilis film itu di HBO Max bersamaan dengan penayangannya di bioskop.
Dengan anggaran USD185 juta, film ini hanya meraup USD168 juta di box office karena sebagian besar orang memilih menontonnya di rumah. Warner Bros menelan kerugian USD130 juta karena gaya perilisan ini.
4. Film X-Men: Dark Phoenix — 2019
Film X-Men: Dark Phoenix diharapkan menjadi pamitan yang mengesankan franchise X-Men dari Fox sebelum pulang kandang ke Marvel Studios/Disney.
Film terakhir X-Men itu dipasarkan sebagai sebuah akhir yang seru dan mengagumkan. Faktanya, film ini mengecewakan dan mendapatkan respons negatif baik dari kritikus maupun audiens.
Respons ini membuat Dark Phoenix gagal di box office. Dari anggaran USD200 juta, film itu hanya mampu meraup USD252,4 juta.
Fox dikabarkan menelan kerugian hingga USD133 juta setelah menghitung biaya marketing dan distribusi. Hasil ini membuat Dark Phoenix menjadi salah satu film paling jeblok sepanjang masa.
3. Film Wonder Woman 1984 — 2021
Dirilis di awal 2021, Wonder Woman 1984 mempertaruhkan semuanya ketika dunia sedang berusaha memulihkan diri dari pandemi Covid-19. Dengan anggaran USD200 juta, harapan film ini meraup lebih banyak pendapatan sepertinya sulit. Saat itu, belum banyak orang berani keluar rumah, apalagi menonton film di bioskop.
Alhasil, sekuel Wonder Woman ini hanya mampu meraup USD169,6 juta di box office. Angka ini tentu jauh dari anggaran produksinya. Warner Bros. menanggung kerugian USD137 juta dari film ini. Tapi, selain faktor pandemi, lini cerita aneh, kesalahan faktual, entitas yang tidak tereksplorasi, dan motivasi karakter aneh juga turut menjadi faktor kegagalan film ini.
2. Film Shazam! The Fury of Gods — 2023
Kesuksesan film pertama Shazam! membuat Warner Bros. bersemangat untuk membuat sekuelnya. Dengan dana minimum, yaitu USD90—100 juta, film yang dirilis pada 2019 ini berhasil meraup USD367,7 juta di box office. Warner menaikkan pertaruhan dengan menambah anggaran produksi untuk film keduanya.
Sayang, Shazam! The Fury of Gods jauh dari angan-angan. Dengan anggaran USD110—125 juta (Rp1,6—1,89 triliun), film itu hanya mampu meraup USD133 juta (Rp2 triliun). Film ini membuat Warner Bros menanggung kerugian hingga USD150 juta (Rp2,27 triliun).
Film Shazam! The Fury of Gods mendapatkan respons bercampur dari kritikus, tapi bintang utamanya, Zachary Levi, menyatakan ketidakpuasannya terhadap film ini.
1. Film The Flash — 2023
Hasil akhir box office Film The Flash memang belum diketahui karena masih tayang di bioskop. Tapi, film ini jelas merupakan film jeblok.
Pertanyaannya bukanlah apakah film ini akan rugi, tapi berapa banyak kerugiannya. Anggaran produksi film ini mencapai antara USD200—220 juta (Rp3 triliun—3,335 triliun). Angka itu bisa bertambah kalau biaya marketing ikut disertakan.
Hingga tulisan ini dibuat, menurut BoxOfficeMojo, The Flash baru meraup USD261,5 juta (Rp3,95 triliun) setelah sekitar tiga pekan tayang di bioskop. Film itu diperkirakan telah merugikan Warner Bros hingga USD200 juta (Rp3 triliun).
Pencapaian ini bisa menjadikan The Flash sebagai film paling rugi dalam sejarah Warner Bros. dan salah satu film paling jeblok sepanjang masa.
Itulah 10 film paling merugi bergenre superhero.(nas)
Sumber : Sindonews.com (MNC Portal) dengan artikel awal berjudul " 10 Film Superhero Paling Boncos dalam Sejarah, Terbaru The Flash "
Editor : Monas Junior
Artikel Terkait