Pasien ODGJ di RSJ Jambi Meningkat 40 Persen

Azhari Sultan
RSJ Provinsi Jambi. Foto: Antaranews.com

JAMBI, iNewsJambi.id - Kabid Pelayanan dan Penunjang Medik Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Jambi Zakaria, menyatakan bahwa pasien orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di RSJ Provinsi Jambi hingga akhir tahun ini meningkat hingga 40 persen dari tahun sebelumnya. 

"Untuk pasien orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) pada tahun ini mengalami peningkatan. Tahun ini trennya lumayan meningkat jumlahnya dari target biasanya 130 yang kita targetkan selama ini, perbulan itu bisa sampai 170 sampai 200 orang pasien yang kita rawat," ungkapnya, Kamis (21/12/2023).

Meski jumlahnya lumayan meningkat, tapi pihaknya tidak bersyukur penambahan ODGJ di Jambi.

"Bukan Alhamdulillah dalam arti bersyukur ODGJ jadi meningkat, bukan. Tapi setidaknya kita dengan kesadaran masyarakat, mereka bisa dirawat dan mau memanfaatkan fasilitas yang ada di Jambi ini," tuturnya.

Zakaria berharap, mereka pasien ODGJ yang dapat dirawat ini bisa dapat produktif sehingga bisa sehat kembali.

"Cukup kaget. Tujuan kita bukan Alhamdulillah banyak pasien ini, bukan artian meningkat bukan itu," katanya.

Dia juga menjelaskan, apakah pengaruh ada covid ini menurun nggak juga. "Kita dalam artian senang mereka bisa dirawat, bisa mengobati sesuai dengan kejiwaan-kejiwaan mereka".

"Kalau peningkatannya 30 sampai 40 persen dari tahun kemarin. Untuk sekarang ini, masih ada dirawat. Terakhir kemarin, tidak salah ada 150 sampai 160 orang. Mereka dirawat di 17 ruangan yang ada," tandasnya.

Menurutnya, banyaknya mereka saat ini bukan belum sehat, tapi ada yang baru masuk lagi, dalam proses perawatan, ada yang belum dijemput keluarga dan ada pasien dinas sosial.

"Sudah bercampur-campur. Rata-rata pasiennya orang Jambi, mayoritas kalau persentase cowok atau cowok sekarang Fifty-Fifty lah. Malah sekarang saya lihat banyak cewek," ujar Zakaria.

Selama dirinya merawat pasien ODGJ, terdapat banyak faktor penyebab seseorang mengalami gangguan jiwa.

"Bisa dari faktor ekonomi atau gara-gara putus cinta, terus ada yang masalah keluarga. Rata-rata itu yang kita dapatkan. Kalau pileg belum ada, mudah-mudahan jangan ada. Tapi pun kalau ada, nggak masalah lagi. Insya Allah kita siap," tegas Zakaria.

Dijelaskannya, bahwa ruangan rumah sakit jiwa dengan rumah sakit umum berbeda.

"Biasanya, satu ruangan itu bisa sebelah kiri sebelah kanan 20-20 orang. Jadi bukan kamar kecil, 1 kamar 2 tempat tidur, tidak," imbuhnya.

Menurutnya, penanganan pasien ODGJ memang tidak bisa seperti pasien biasa. "Mereka harus dipantau terus pasien-pasien jiwa ini, apalagi kalau ada indikasi bunuh diri. Jadi kita pantau semua," ucapnya. (ari)

Editor : Monas Junior

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network