MUAROJAMBI, iNewsJambi.id- Kawasan situs Candi Muarojambi di Kabupaten Muarojambi, Jambi masih tergenang banjir. Ternyata momen banjir ini merupakan berkah tersendiri bagi pedagang pasar terapung yang menjual kue tradisional.
Para pengunjung yang datang, dari dewasa, anak-anak hingga pasangan muda-mudi tidak hanya menikmati candi terluas di Asia Tenggara, tetapi juga menikmati sensasi pasar kuliner terapung.
Seperti, genangan air yang merendam pelataran Candi Astano Muarojambi akibat luapan Sungai Batanghari, dimanfaatkan pedagang sebagai lokasi pasar kuliner terapung.
Mereka dengan menggunakan perahunya, menjajakan sejumlah kue tradisional, seperti padamaran, klepon, pare dan pisang goreng.
"Kami menyebutnya pasar apung, yang menjajakan tentang kuliner masakan tradisional Muarojambi," kata pengelola pasar apung, Wati, Senin (29/1/2024).
Untuk menikmati pasar apung, katanya, pengunjung bisa menyewa perahu sebesar Rp20 ribu.
"Nantinya, selain bisa menikmati kuliner pasar apung juga dapat menikmati suasana banjir," ungkapnya.
Diakuinya, sejak terjadi banjir menjadi berkah tersendiri bagi warga setempat. Pengunjung terus bertambah, terutama saat hari libur bisa mencapai 1.000 orang.
"Pengunjung tidak hanya lokal tapi dari luar provinsi, seperti Lampung, Jakarta, Bandung bahkan dari Kalimantan juga ada," tutur Wati.
Salah seorang pengunjung, Riko mengaku ingin main perahu di suasana banjir.
"Ya senang bisa main banjir di atas perahu sembari menikmati kuliner tradisional yang ada," imbuhnya.
Dirinya berharap, komplek percandian lebih ditata lagi agar lebih indah lagi terutama keasriannya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait