WASHINGTON, iNewsJambi.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan bahwa, perang Israel-Hamas harus berakhir saat ini juga.
Joe Biden pun memperingati Israel untuk tidak menduduki wilayah berpenduduk sekitar 2,3 juta jiwa tersebut.
Menurut Biden, kerangka kerja dari proposal gencatan senjata yang diajukannya pada Mei lalu telah disetujui oleh Israel dan Hamas, namun masih ada celah yang harus ditutup.
“Jadi saya mengirim tim ke kawasan tersebut untuk menuntaskan perinciannya,” kata Biden, dikutip dari Reuters, Jumat (12/7/2024).
Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) William Burns serta utusan AS untuk Timur Tengah Brett McGurk telah berada di Timur Tengah untuk bertemu para mediator, termasuk pejabat Israel, untuk membahas kesepakatan gencatan senjata.
Biden mengakui mewujudkan gencatan senjata di Gaza merupakan permasahalan yang kompleks. Masih ada keinginan dari dua pihak yang harus dicarikan solusinya.
"Kita mengalami kemajuan, trennya positif. Saya bertekad untuk menyelesaikan kesepakatan ini dan mengakhiri perang, yang harus diakhiri sekarang juga," tuturnya.
Biden pada akhir Mei lalu mengusulkan proposal gencatan senjata tiga fase, termasuk pertukaran sandera Israel di Gaza dengan tahanan Palestina, penarikan pasukan Israel dari Gaza, serta rekonstruksi.
Hamas telah menyetujui bagian penting dari proposal AS setelah melonggarkan tuntutannya yakni agar Israel terlebih dahulu berkomitmen menghentikan serangan secara permanen sebelum menandatangani perjanjian tersebut. Hamas setuju bahwa kesepakatan mengenai penghentian serangan secara permanen baru akan dibahas di fase pertama gencatan senjata yang berlangsung 6 pekan.
Sementara iutu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan, perjanjian tidak boleh menghalangi Israel untuk melanjutkan perang sampai tujuan perangnya tercapai, yakni melenyapkan Hamas. Poin ini yang dianggap sebagai penghalang kesepakatan gencatan senjata. (uda)
Sumber: iNews.id
Editor : Monas Junior
Artikel Terkait
