Pelabuhan Muara Sabak Korban PHP Pelindo II, Bupati Romi Berencana Surati Presiden Jokowi

Doddi Irawan
Bupati Tanjung Jabung Timur, Romi Hariyanto, kecewa pada Pelindo II | foto : doddi irawan

TANJABTIM, iNews.id - Hingga saat ini Pelabuhan Muara Sabak, di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, tak kunjung difungsikan.

Padahal, posisi pelabuhan yang dibangun sebelum terbentuknya Kabupaten Tanjung Jabung Timur itu jauh lebih strategis, dibanding Pelabuhan Talang Duku di Kabupaten Muarojambi. 

Upaya Pemkab Tanjabtim memohon agar Pelabuhan Muara Sabak difungsikan selalu berakhir PHP (pemberi harapan palsu).

Keseriusan PT Pelindo II sebagai pengelola, dianggap mengabaikan asas efisiensi. Pelindo II masih mempertahankan Pelabuhan Talang Duku, sebagai pusat aktivitas kepelabuhanan di Jambi.

“Dari segi apapun, sebenarnya Pelabuhan Muara Sabak jauh lebih baik untuk dunia usaha. Upaya agar Pelabuhan Muara Sabak difungsikan selalu berakhir dengan janji palsu,” tandas Bupati Tanjabtim, Romi Hariyanto, Kamis dinihari, 7/4/2022.

Diceritakan Romi, sebagai bupati dia berkoordinasi langsung dengan KSOP, dan beberapa kali berkoordinasi langsung dengan Pelindo II.

Sejumlah alasan tidak difungsikannya pelabuhan itu, kini tak lagi relevan. Misalnya, soal akses jalan yang dianggap tidak memadai.

Saat ini akses jalan ke pelabuhan itu sudah sangat layak. Sayangnya, pelabuhan itu tak juga difungsikan.

Terakhir, akhir 2021, Romi kembali mengupayakan agar Pelabuhan Muara Sabak bisa difungsikan. Dia menawarkan konsep berbagi dengan Pelabuhan Talang Duku.

Idenya, beberapa komoditas ekspor tetap melalui Talang Duku, namun untuk beberapa komoditas pertanian, seperti pinang, mulai diekspor via Muara Sabak.

Saat itu KSOP berjanji untuk mengupayakan, namun pada kenyataannya rencana itu tak kunjung terealisasi.

Mengacu hasil penelitian sejumlah lembaga, seperti Institut Teknologi Bandung bersama PT Deserco Development Service, dan Japan International Cooperation Agency (JICA), pada 2014 silam, Pelabuhan Muara Sabak satu dari tujuh pelabuhan sungai di Indonesia yang memiliki prospek sangat menguntungkan.

Pelabuhan ini dilengkapi berbagai fasilitas, dengan luasan areal relatif besar, yaitu 189 hektar dan kedalaman alur pelayaran sampai dengan 4,5 LWS (Lower Water Sea-di bawah permukaan laut). Cukup layak dijadikan pelabuhan utama.

Ditambah lagi kedalaman kolam pelabuhan mencapai 5 - 7 LWS, serta ukuran dermaga beton yang mencapai 750 m2, trestle (jembatan penghubung) beton ukuran 47 m x 8 m, mooring dolphin (sarana tambat kapal) sejumlah dua buah,  enam buah bolder, dan tersedianya lapangan penumpukan seluas 2.337 m2.

Pelabuhan Muara Sabak juga dilengkapi ketersediaan instalasi pipa air yang siap operasi, serta lampu penerangan dermaga yang cukup baik. 

Semestinya, dengan fasilitas itu, Pelabuhan Muara Sabak dapat dilalui kapal barang dengan kapasitas rata-rata 14.000 GT (gross ton-bobot mati), dengan panjang rata-rata 152 m dan muatan rata-rata 10.000 ton. 

Namun sayang, meski sudah dapat melayani aktivitas bongkar muat, hingga saat ini masih sepi pengunjung dan masih jarang perusahaan memanfaatkan pelabuhan ini.

Romi kecewa, tidak hanya pada Pelindo, tapi juga pada komitmen Gubernur Jambi yang berwenang mengatur regulasi. 

“Kami lihat ada keengganan Pemprov Jambi untuk serius mendorong ini. Padahal, secara kasat mata, siapapun akan menilai jauh lebih efisien Pelabuhan Muara Sabak,” kata Bupati Tanjabtim dua periode ini.

Jaraknya begitu dekat dengan ambang luar. Jarak tempuh dari pelabuhan hanya sepersepuluh jarak tempuh ambang luar ke Talang Duku. 

Romi mengaku heran dengan ‘keengganan’ Pelindo II mengefektifkan Pelabuhan Muara Sabak. Hal itu sebenarnya sudah dia rasakan ketika masih menjabat Ketua DPRD Tanjabtim, sejak 2004 silam. 

Romi ingat betul, Almarhum Taufik Kiemas, suami Presiden Megawati, ikut meletakkan batu pertama pembangunan pelabuhan CPO, di lokasi Pelabuhan Muara Sabak. 

Namun batu pertama itu tak kunjung ditambah. Nasib pelabuhan CPO tak jelas, sama seperti Pelabuhan Muara Sabak itu sendiri. 

“Pemkab Tanjabtim siap support apapun kebutuhan Pelindo soal pemanfaatan Pelabuhan Muara Sabak, sepanjang itu kewenangan kami,” ungkap Romi.

Romi berencana berkirim surat kepada Presiden RI, agar persoalan ini bisa selesai. Secara lisan masalah ini sudah dipaparkannya pada Arya Sinulingga, selaku Jubir Kementerian BUMN, saat berkunjung ke Tanjabtim bulan lalu.

Pada 21 Juli 2021, saat rapat koordinasi pembangunan Provinsi Jambi, Romi juga menyampaikan masalah ini kepada Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan, minta Pelabuhan Muara Sabak segera diefektifkan.

Editor : Doddi Irawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network