get app
inews
Aa Text
Read Next : Polda Jambi Dalami Laporan Kasus Perselingkuhan Dj Dinar Candy

Warga Kirim Surat ke Bupati Batanghari, Terkait Rencana PT BJU Pakai Jalan Umum

Jum'at, 31 Maret 2023 | 20:39 WIB
header img
Lokasi tambang batubara PT BJU di Batanghari. Foto : Eki / iNewsJambi.id

BATANGHARI, iNewsJambi.id - Warga beberapa desa, mengirim surat protes ke Bupati Batanghari M Fadhil Arief, terkait rencana PT BJU (Bara Jambi Utama), perusahaan batubara yang sebentar lagi boperasi di Kabupaten Batanghari, menggunakan jalan umum untuk operasional mereka.

Untuk diketahui, daerah operasi PT BJU ini ialah di Desa Pompa Air, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi. Karena itu, warga desa setempat langsung protes berat.

Bahkan, penolakan warga atas rencana PT BJU -perusahaan yang diduga salah seorang komisarisnya ialah kerabat dekat mantan kepala daerah di Muaro Jambi- itu, disampaikan lewat surat. Surat itu dikirim warga ke Bupati Batanghari M Fadhil Arief.

Surat penolakan tersebut ditandatangi oleh perwakilan warga beberapa desa yang bakal dilalui jalur transportasi batubara PT BJU. 

Ketua Pemuda Desa Pompa Air, Andi, kepada media mengatakan, warga tidak melarang akan berdirinya tambang batubara itu. Akan tetapi, masyarakat meminta kepada perusahaan tambang agar membuat jalan sendiri atau jalan khusus untuk kendaraan tambang mereka.

"Masalah mau berdiri tambang di desa kami, kami setuju saja tidak masalah. Yang jadi masalah itu, apabila perusahaan PT BJU ini menggunakan jalan kabupaten untuk operasional pengangkutan batu baranya," kata Ketua Pemuda Desa Pompa Air, Andi, Jumat (31/03/2023).

Disebutkan Andi, jalan kabupaten yang akan dilewati oleh perusahaan ini nantinya melewati beberapa desa, seperti Desa Bungku, Mekar Jaya, Singkawang dan Kilangan. Jalan tersebut saat ini baru selesai dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Batanghari. 

Nah, jika dilewati oleh truk angkutan batubara, sambungnya, dengan jumlah tonasenya yang tidak sesuai kondisi jalan, tentunya akan merusak jalan yang baru diperbaiki tersebut.

"Puluhan tahun kami menunggu perbaikan jalan itu, bukan setahun dua tahun, sudah tiga kali pertukaran Bupati. Baru Bupati sekarang yang memperbaiki jalan itu. Masak ketika baru saja bangun kami akan kembali melewati jalan rusak," sebutnya.

Dijelaskan Andi, bukan dampak dari jalan saja yang rusak nantinya, akan ada dampak lain dan konflik tersendiri yang hadir nantinya antara masayarakat dan sopir truk angkutan batu bara tersebut.

"Yang pastinya masyarakat terganggu seperti dalam menjalankan aktivitas diluar rumah, terkena debu, dan akan juga rawan kecelakaan, menimbang jalan itu terlalu kecil," ujarnya. (riz/nas)

Editor : Monas Junior

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut