4. Film X-Men: Dark Phoenix — 2019
Film X-Men: Dark Phoenix diharapkan menjadi pamitan yang mengesankan franchise X-Men dari Fox sebelum pulang kandang ke Marvel Studios/Disney.
Film terakhir X-Men itu dipasarkan sebagai sebuah akhir yang seru dan mengagumkan. Faktanya, film ini mengecewakan dan mendapatkan respons negatif baik dari kritikus maupun audiens.
Respons ini membuat Dark Phoenix gagal di box office. Dari anggaran USD200 juta, film itu hanya mampu meraup USD252,4 juta.
Fox dikabarkan menelan kerugian hingga USD133 juta setelah menghitung biaya marketing dan distribusi. Hasil ini membuat Dark Phoenix menjadi salah satu film paling jeblok sepanjang masa.
3. Film Wonder Woman 1984 — 2021
Dirilis di awal 2021, Wonder Woman 1984 mempertaruhkan semuanya ketika dunia sedang berusaha memulihkan diri dari pandemi Covid-19. Dengan anggaran USD200 juta, harapan film ini meraup lebih banyak pendapatan sepertinya sulit. Saat itu, belum banyak orang berani keluar rumah, apalagi menonton film di bioskop.
Alhasil, sekuel Wonder Woman ini hanya mampu meraup USD169,6 juta di box office. Angka ini tentu jauh dari anggaran produksinya. Warner Bros. menanggung kerugian USD137 juta dari film ini. Tapi, selain faktor pandemi, lini cerita aneh, kesalahan faktual, entitas yang tidak tereksplorasi, dan motivasi karakter aneh juga turut menjadi faktor kegagalan film ini.
2. Film Shazam! The Fury of Gods — 2023
Kesuksesan film pertama Shazam! membuat Warner Bros. bersemangat untuk membuat sekuelnya. Dengan dana minimum, yaitu USD90—100 juta, film yang dirilis pada 2019 ini berhasil meraup USD367,7 juta di box office. Warner menaikkan pertaruhan dengan menambah anggaran produksi untuk film keduanya.
Sayang, Shazam! The Fury of Gods jauh dari angan-angan. Dengan anggaran USD110—125 juta (Rp1,6—1,89 triliun), film itu hanya mampu meraup USD133 juta (Rp2 triliun). Film ini membuat Warner Bros menanggung kerugian hingga USD150 juta (Rp2,27 triliun).
Film Shazam! The Fury of Gods mendapatkan respons bercampur dari kritikus, tapi bintang utamanya, Zachary Levi, menyatakan ketidakpuasannya terhadap film ini.
1. Film The Flash — 2023
Hasil akhir box office Film The Flash memang belum diketahui karena masih tayang di bioskop. Tapi, film ini jelas merupakan film jeblok.
Pertanyaannya bukanlah apakah film ini akan rugi, tapi berapa banyak kerugiannya. Anggaran produksi film ini mencapai antara USD200—220 juta (Rp3 triliun—3,335 triliun). Angka itu bisa bertambah kalau biaya marketing ikut disertakan.
Hingga tulisan ini dibuat, menurut BoxOfficeMojo, The Flash baru meraup USD261,5 juta (Rp3,95 triliun) setelah sekitar tiga pekan tayang di bioskop. Film itu diperkirakan telah merugikan Warner Bros hingga USD200 juta (Rp3 triliun).
Pencapaian ini bisa menjadikan The Flash sebagai film paling rugi dalam sejarah Warner Bros. dan salah satu film paling jeblok sepanjang masa.
Itulah 10 film paling merugi bergenre superhero.(nas)
Sumber : Sindonews.com (MNC Portal) dengan artikel awal berjudul " 10 Film Superhero Paling Boncos dalam Sejarah, Terbaru The Flash "
Editor : Monas Junior