JAKARTA, iNewsJambi.id - Pihak pengelola rumah sakit (RS) PT Royal Prima Tbk (PRIM) mencatatkan rugi bersih Rp14,13 miliar hingga kuartal III 2023. Rugi bersih tersebut berbeda dari posisi laba bersih Rp12 miliar yang dibukukan Royal Prima pada kuartal III 2022.
Pendapatan usaha perseroan juga turun 6,8 persen menjadi Rp185,09 miliar. Kinerja negatif ini membuat harga PRIM jatuh merugi Rp4,16 per saham, dari semula Rp3,66 per saham.
Penurunan kinerja keuangan RS Royal Prima di kuartal III 2023 antara lain disebabkan nihilnya pasien Covid-19.
Hal itu, berpengaruh pada pendapatan dari pasien Covid-19 rawat inap dan rawat jalan yang ditagih ke Kementerian Kesehatan (kemenkes), yang anjlok menjadi Rp129 juta dari periode sebelumnya Rp47,40 miliar.
Di sisi lain, kontribusi rawat inap dan jalan dari BPJS justru meningkat menjadi Rp119,30 miliar, dari kuartal tiga tahun lalu di angka Rp77,23 miliar.
Saat pendapatan turun, beban biaya justru meningkat yang berasal dari kenaikan ongkos obat dan perlengkapan medis, hingga gaji karyawan. Inilah yang ikut mendorong rugi usaha bahkan sebelum pajak.
Neraca PRIM menunjukkan penurunan tipis aset menjadi Rp1,03 triliun dari awal tahun. Demikian juga terjadi di pos utang atau liabilitas hingga ekuitas. Kas terkuras sekitar Rp32 miliar dari awal tahun, akibat pengeluaran operasional hingga investasi. (nas)
Sumber : iNews.id
Editor : Monas Junior