PT Surya Mas Abadi Bersama Koperasi Bungo Bangkit Melakukan Revitalisasi Jalan

Kata dia, masyarakat tidak diperbolehkan melintasi akses jalan di simpang empat desa Dusun Baru, Pusat Jalo, Kecamatan Muko Muko Batin VII, Kabupaten Bungo dengan alasan memicu potensi bentrok dengan masyarakat setempat.
Marwan mengaku pihaknya sudah berusaha melakukan mediasi dengan PT KBPC, namun tidak berhasil.
Marwan yang juga berprofesi sebagai advokat kembali menegaskan, niat masyarakat hanya ingin melakukan penambangan secara legal namun terkesan dihalang-halangi oleh PT KBPC.
Dia pun heran dengan sikap PT KBPC yang menutup jalan tersebut, padahal bukan miliknya. "Kami tidak melalui akses jalan PT KBPC, mengapa tidak diizinkan? Ini melanggar hukum jika kami tidak diizinkan melintas," tegas Marwan.
Marwan menjelaskan bahwa Koperasi BBM didirikan oleh beberapa warga asli Bungo. Tujuannya adalah bekerja sama dengan PT SMA di bidang pertambangan batu bara di Kecamatan Rantau Pandan.
“Tujuan utama Koperasi BBM adalah menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat di lima kecamatan, membantu perekonomian mereka. Koperasi ini juga dianggap sebagai wadah untuk memudahkan hubungan kerja antara karyawan dan perusahaan, serta menjaga hak dan kepentingan para pekerja dan masyarakat setempat,” tuturnya.
Marwan pun menyinggung pihak-pihak yang diduga massa bayaran yang ditugasi menghalang-halangi kegiatan masyarakat melakukan penambangan di PT MBT segera sadar dan mendukung keberadaan koperasi dan perusahaan tambang batu bara yang baru ini karena memiliki legalitas yang jelas dan berkomitmen membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan desa, dan memberikan kontribusi positif bagi daerah.
“Sudah lah, kami bekerja untuk kemajuan, bukan mencari musuh. Kalau bicarakan dihalang-halangi, justru kegiatan penambangan perusahaan MBT dihalang-halangi selama berbulan-bulan yang berdampak pada karyawan dan masyarakat tidak bisa bekerja,” pungkasnya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta