get app
inews
Aa Read Next : 73 Persen Hutan Jambi Alami Deforestasi

Ini Penyebab Banjir Kerinci Sungai Penuh Menurut Kajian KKI Warsi

Sabtu, 06 Januari 2024 | 18:48 WIB
header img
KKI Warsi saat jumpa pers mengenai banjir Kerinci - Sungai Penuh. Foto : Azhari

JAMBI, iNewsJambi.id - Menurut kajian Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) WARSI, banjir yang terjadi di Kabupaten Kerinci selain karena meluapnya Sungai Batang Merao yang berada pada dua wilayah administrasi, yaitu Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi, juga terjadi karena adanya sedimentasi dan penambangan liar. 

"Penyebab banjir Kerinci dari analisis yang kita lakukan selain akibat luapan sungai, ya itu karena sedimentasi. Sendimentasi penyumbangnya dari pertanian hortikultura (budidaya tanaman kebun) dan juga penambangan liar," ujar Rudi Syaf, Senior Advisor KKI Warsi, Sabtu (6/1/2024). 

Namun begitu, bukan penambangan emas, tapi pihaknya melihat di sana ada penambangan pasir dan lainnya.

"Untuk hutan gundul terjadi pengurangan wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dirambah untuk menjadi pertanian holtikultura itu yang menyumbang berkurangnya tutupan hutan di Kabupaten Kerinci," tuturnya.

Menurutnya, Gunung Kerinci, Gunung Tujuh itu bagian dari Taman Nasional Kerinci Seblat. "Maksudnya saya tadi, perambahannya masuk kedalam taman tapi kalau kita lihat di lapangan penambahannya naik ke gunung. Sedangkan gunung itu dikelilingi taman (TNKS) itu," kata Rudi.

Disamping itu, imbuhnya, akibat curah hujan di awal tahun. Selain itu kontribusi daerah tangkapan air sudah nyata semakin mulai menurun 

"DAS Sungai Batang Merao eksmen areanya juga penyusutannya signifikan. Bahkan ke Gunung Kerinci dan Gunung Tujuh itu sudah signifikan menjadi pertanian holtikultura," ucapnya.

Dengan sendirinya, kata Rudi mengakibatkan tingginya run off (aliran permukaan) dan membuat tingginya angka erosi yang dibawa air dan membuat terjadinya sendimentasi di Batang Merau.

"Hal itu menjadi penyumbang kemampuan Batang Merao menampung air sehingga terjadilah luapan banjir pada akhir dan awal tahun maren," tukasnya. (aza)

Editor : Monas Junior

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut