get app
inews
Aa Text
Read Next : Isu Hubungan Jokowi-Prabowo Retak, Ini Kata Istana

Istana Klaim Ucapan Jokowi Soal Ditinggal Ramai-ramai Cuma Jokes Politik

Selasa, 27 Agustus 2024 | 20:56 WIB
header img
Istana menjelaskan maksud pernyataan Jokowi soal datang ramai-ramai begitu pergi juga ditinggal ramai-ramai. Ucapan itu diklaim sebatas guyonan. Foto: iNews.id

JAKARTA, Jambi.iNews.id - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO), Hasan Nasbi mengklaim ucapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyinggung soal datang ramai-ramai begitu pergi juga ditinggal ramai-ramai sebatas guyonan.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi dalam pembukaan Kongres Nasdem pada Minggu (25/8/2024) lalu.

"Ya, menurut kami itu bukan berarti Pak Presiden mengatakan ada yang meninggalkan beliau, tapi lebih kepada melempar jokes segar dalam politik. Biasanya seperti itu, ada, tapi presiden mengatakan bahwa oh tidak terjadi seperti itu," kata Hasan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (27/8/2024).

"Ketika beliau berada di NasDem bilang, 'Oh NasDem tidak seperti itu. Pak Surya Paloh tidak seperti itu'. Kalau misalnya pernyataan becandaan itu juga ada di PAN misalnya juga akan seperti itu. PAN tidak seperti itu. Buktinya presiden juga bersama PAN kemarin kan. Jadi itu lebih kepada jokes-jokes segar dalam politik saja. Jadi tidak ada maksud yang seperti dibayangkan oleh teman-teman seperti itu," imbuhnya.

Hasan menyebut dukungan dari partai pengusung Jokowi ataupun para partai di pemerintahan baru masih solid. Hal itu, katanya, dibuktikan dengan masih ada perwakilan berbagai partai di kabinet.

"Sampai hari ini pemerintahan berjalan sangat baik, dukungan solid. Bahkan dari partai-partai yang kemarin juga punya pilihan politik berbeda, tetap stay dan masih ada menteri-menterinya yang ada di Kabinet," ungkapnya.

Sebelumnya, Jokowi menghadiri Kongres III Partai NasDem di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (25/8/2024) malam. Kepala Negara menyinggung soal datang ramai-ramai, begitu pergi juga ditinggal ramai-ramai.

“Biasanya datang itu ramai-ramai, terakhir begitu mau pergi ditinggal ramai-ramai,” kata Jokowi dalam sambutannya.

Jokowi menyampaikan sikap tersebut tidak berlaku untuk Surya Paloh dan Partai NasDem.  “Tapi saya yakin itu tidak dengan Bapak Surya Paloh, tidak dengan Bang Surya dan tidak juga dengan NasDem,” katanya.

Jokowi mengatakan dirinya memiliki sejarah dan cerita panjang bersama Surya Paloh. “Dimulai tahun 2014, saya ingat betul NasDem saat itu adalah partai pertama yang mendeklarasikan saya dalam pencalonan sebagai Presiden,” ujarnya.

Kemudian pada 2019, lanjut Jokowi, NasDem juga kembali mencalonkannya dengan dukungan tanpa mahar. "Politik tanpa mahar itu yang saya kira sangat bagus untuk pendidikan perpolitikan di negara kita Indonesia,” kata Jokowi. (uda)

Sumber: iNews.id

Editor : Monas Junior

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut