get app
inews
Aa Read Next : Lepas Status Janda, Shinta Bachir Resmi Disunting Indra Kristianto

Janda dan Istri Orang Halal di Jalan Gajah Mada Purwodadi 

Kamis, 02 Juni 2022 | 09:50 WIB
header img
Sajian kuliner mi ayam dan bakso dengan level pedas yang unik di Kabupaten Grobogan (Foto: iNews/Rustaman Nusantara)

GROBOGAN, iNews.id - Yang namanya janda atau istri orang, tentu dilarang atau haram bagi pria beristri atau single. Tetapi itu tidak berlaku di Purwodadi, Kabupaten Grobogan. Di Jalan Gajah Mada, janda atau istri orang halal.

Eits, jangan berfikir macam-macam dulu. Sebab janda atau istri orang yang dimaksud adalah makanan jenis bakso dan mi ayam.

Yah, warung bakso dan mi ayam di Jalan Gajah MadaPurwodadi, Kabupaten Grobogan, menyediakan menu bakso dan mi ayam dengan nama janda dan istri orang atau bojone wong.

Sajian rasa pedasnya memiliki beberapa level. Nah, di sini mulai dari level gebetan hingga bojone wong atau istri orang lain. 

Dalam penyajiannya, menggunakan wajan atau tempat penggorengan. Agar wajan tidak terguling dan tumpah, diberikan penyangga dari mangkuk, sehingga penikmat bakso atau mi ayam bisa nyaman dalam menyantap.  

Tak hanya wajan, pengelola juga menyediakan media cobek. Para pembeli yang biasa jajan mengaku sangat suka dan menikmati sensasi tuangan mi ayam di atas cobek. Sementara ini, cobek biasa digunakan untuk menaruh sambal.  

Dalam sehari, warung diserbu ratusan pembeli. Menu unik yang menjadi favorit para pembeli, terutama mie ayam adalah level gebetan, gadis, janda dan bojone wong atau istri orang lain. Level-level tersebut memiliki rasa pedas yang berbeda-beda. 

“Untuk level gebetan memiliki rasa pedas yang paling rendah, dan level bojone wong memiliki rasa pedas level tertinggi,” kata pemilik warung makan mi ayam bakso wajan dan cobek, Firida, Rabu (1/6/2022).  

Warung makan yang berdiri sejak lima tahun lalu, awalnya tidak terlalu ramai. Namun sejak menggunakan media wajan pada dua tahun lalu, jumlah pengunjung mulai meningkat.  

Pembeli tertarik dengan sesuatu yang unik dan tidak biasa digunakan kuliner lainnya di Grobogan. Sedangkan media cobek muncul ketika wajan yang digunakan habis diserbu pembeli.  

Tersisa cobek yang biasa digunakan untuk menuangkan sambal. Dengan menggunakan cobek, justru menjadi pemikat bagi pembeli. 

Sebab rasa mi yang dituangkan di atas cobek menjadi berbeda dan lebih nikmat. “Saya penasaran dan ingin mencicipi mi wajan dan cobek yang sudah terkenal,” kata salah satu pembeli, Yuli.  

Omzet bersih yang diperoleh dalam sehari bisa mencapai Rp2 juta. Jika pada hari libur, jumlah pemasukan yang diperoleh semakin meningkat hingga Rp5 juta. 

Editor : Sazili Mustofa

Follow Berita iNews Jambi di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut