MERANGIN, iNewsJambi.id - Wakil Bupati Merangin, Nilwan Yahya tidak terima Kabupaten Merangin disebut daerah termiskin kedua di Provinsi Jambi. Kabupaten Merangin dinyatakan sebagai daerah termiskin kedua, berdasarkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Pusat.
Dikatakan Nilwan, dengan kekayaan alam yang ada di Kabupaten Merangin, dirinya tidak percaya jika Kabupaten Merangi masuk dalam kategori daerah dengan jumlah masyarakat miskin terbanyak. Apalagi disebut masyarakatnya ada yang berpenghasilan Rp11 ribu per hari.
"Alangkah naif, saya tidak percaya ini dengan kekayaan alam yang kita miliki. Kategori kemiskinan ektrim itu berpenghasilan perhari perorangnya hanya Rp 11 ribu. Coba cari warga kita yang berpenghasilan Rp 11 ribu per hari susah dicari," ujarnya, saat melakukan kunjungan kerja ke Tabir, dalam rangka monitoring dan evaluasi (Monev) penurunan angka kemiskinan ekstrim dan stunting untuk Kecamatan Tabir dan Tabir Ilir, Senin (13/2/2023).
Menurutnya, data P3KE yang diterima dari pemerintah pusat itu sifatnya baru data pensasaran. Jadi artinya hanya baru indikasi saja dan bukan kasus.
Nilwan juga menjelaskan, data P3KE itu diperoleh denan melihat 14 indikator kemiskinan. Ia prediksi, beberapa indikatornya adalah masih adanya warga yang tinggal rumah tidak layak huni dan tidak punya sumber air bersih dan sanitasi.
"Kalau rumah warga belum ada listrik PLN, masak masih pakai kayu bakar, rumah tidak ada WC-nya, kalau itu yang dikategorikan kemiskinan ektrim itu memang masih ada di Kabupaten Merangin," ungkapnya. (edo)
Editor : Monas Junior
Artikel Terkait