Pesawat Luar Angkasa Rusia Alami Kebocoran

Ridho Hambali
Ilustrasi foto .satelit rusia Foto: Ridho Hambali

JAKARTA, iNewsJambi.id - Pesawat Luar Angkasa Rusia Alami Kebocoran, secara resmi badan antariksa Rusia Roscosmos mengungkapkan kapal kargo Progress yang berlabuh di International Space Station (ISS) telah kehilangan tekanan kabin. 

NASA kemudian mengatakan depresurisasi itu karena kebocoran cairan pendingin. 

"Alasan hilangnya pendingin di pesawat luar angkasa Progress 82 sedang diselidiki. Palka antara Progress 82 dan stasiun terbuka, dan suhu serta tekanan di dalam stasiun semuanya normal. Awak, yang diberitahu tentang kebocoran loop pendingin, tidak dalam bahaya dan melanjutkan operasi normal stasiun luar angkasa," kata NASA.

Progress 82 tiba di ISS pada 28 Oktober. Sebelum pengumuman Sabtu, pesawat ruang angkasa dijadwalkan meninggalkan stasiun pada 17 Februari. 

Tidak jelas apakah Roscosmos akan tetap pada garis waktu seperti yang direncanakan semula atau tidak. 

Pesawat ruang angkasa Progress Rusia dirancang untuk terbakar di atmosfer Bumi setelah menyelesaikan misi pasokan mereka. 

Artinya, tidak ada cara bagi Roscosmos untuk menyelidiki kebocoran di darat. 

Waktu penemuan datang pada hari yang sama ketika pesawat ruang angkasa Progress kedua berlabuh di ISS, kurang dari dua bulan setelah pesawat ruang angkasa Rusia lainnya mengalami kebocoran di stasiun ruang angkasa. 

Pada Desember, pesawat ruang angkasa Soyuz MS-22 Rusia mulai mengalami kebocoran cairan pendingin tepat ketika kosmonot Dmitri Petelin dan Sergey Prokopyev bersiap untuk perjalanan ruang angkasa selama hampir tujuh jam. Roscosmos kemudian menyalahkan insiden itu pada serangan meteoroid. 

Badan tersebut akan meluncurkan pesawat Soyuz lain akhir bulan ini untuk membawa Petelin dan Prokopyev, serta astronot NASA Frank Rubio, kembali ke Bumi. 

Eric Berger dari Ars Technica menunjukkan, insiden Progress menimbulkan keraguan tentang apakah Soyuz MS-22 benar-benar terkena mikrometeorit. 

Rusia tidak pernah merilis gambar dampaknya, dan program luar angkasa negara itu memiliki sejarah masalah baru-baru ini. 

Pada 2021, misalnya, Roscosmos menyalahkan kesalahan perangkat lunak pada Nauka yang menyebabkan ISS bergeser dari orientasi biasanya untuk sementara.(rdo)

Editor : Monas Junior

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network