JAMBI, iNewsJambi.id - Kondisi seorang pasien kurang mampu yang sudah sekarat, akhirnya meninggal dunia akibat pihak RSRM Jambi (Rumah Sakit Raden Mattaher Jambi) mementingkan SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) daripada merawat pasien, Senin (31/7/2023).
Menurut menantu korban, Wiwik, kejadian tersebut terjadi pada Senin (31/7/2023) malam. Saat itu, pihak keluarga mengantar korban yang bernama Guntur Siahaan ke RSRM Jambi, karena merasakan sakit di bagian perutnya pasca operasi.
Namun setibanya di RS Raden Mattaher dan sempat menjalani perawatan di bagian IGD selama 2 jam, korban diminta untuk pulang. Alasannya, karena tidak membawa SKTM dan harus membayar biaya perawatan di IGD.
"Mertua saya merasa sakit yang luar biasa di perut karena habis operasi, waktu itu datang sekitar jam 11 malam dan menjalani perawatan di IGD sekitar 2 jam kemudian disuruh pulang karena tidak bawa SKTM dan harus bayar biaya perawatan di IGD," katanya, Rabu (3/8/2023).
Ditambahkannya, pihak rumah sakit menyatakan tidak bisa merawat jika tidak ada SKTM ataupun BPJS. Sementara kondisi mertuanya sudah sekarat. Petugas juga menyampaikan, jika pasien sudah membawa SKTM dan mempunyai BPJS maka baru dapat dibawa kembali ke RS untuk diberikan perawatan.
"Alasan petugas IGD waktu itu penuh, dan pasien harus pulang, boleh kembali kalau sudah punya BPJS atau mengurus SKTM lagi," terang Wiwik.
Akibat tidak diizinkan untuk dirawat, pihak keluarga kemudian membawa pasien tersebut kembali ke rumah. Namun naas, karena sakit yang dideritanya, korban kemudian meninggal dunia.
Wiwik juga mengaku, ia telah menyampaikan soal kejadian ini pada salah seorang anggota DPRD Provinsi Jambi. Atas pengaduannya tersebut, maka kasus ini pun disampaikan ke Gubernur Jambi pada rapat paripurna yang digelar pada Selasa (1/8/1023) malam.
Usai kasus tersebut disampaikan, Gubernur langsung melakukan sidak ke RS Raden Mattaher. Gubernur Al Haris saat itu mengaku kecewa mendengar kabar tersebut.
"Saya sangat menyesali atas kejadian ini, yang tidak enak itukan ketika (pasien) disuruh pulang tidak dirawat lagi pasca operasi lalu meninggal, ini akan kita evaluasi," kata Al Haris. (tra)
Editor : Monas Junior
Artikel Terkait