JAKARTA, iNewsJambi.id - Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, baru-baru ini mengundang perhatian dengan unggahan foto dirinya yang tengah asyik membaca novel Gadis Kretek karya penulis Ratih Kumala. Unggahan tersebut diposting di akun resmi Twitter atau X dan Instagram Ganjar pada Minggu (19/11/2023), menampilkan momen keseharian sang Capres.
Dalam foto tersebut, Ganjar terlihat duduk santai di ruang kerja, memegang novel Gadis Kretek. Di sampingnya, terlihat kesan kehangatan dan keceriaan yang menciptakan atmosfer akrab. Ganjar mengungkapkan membaca ulang novel tersebut baginya seperti sebuah perjalanan nostalgia, sebuah cara untuk menengok kenangan.
"Membaca ulang itu seperti menengok kenangan," tulis Ganjar dalam keterangan unggahannya.
Ganjar kemudian mengutip dialog dari karakter utama dalam novel tersebut, Dasiyah atau Jeng Yah. Kutipan itu membawa kehangatan dan kedalaman emosional yang membuat pembaca merenung. Ganjar juga tak lupa memuji karya Ratih Kumala yang berhasil meraih sukses di tingkat nasional dan global.
"Dan kenangan itu persis seperti kata Jeng Yah, 'Saya selalu di sini, saya tidak pernah ke mana-mana. Kamu bisa pulang jika memang itu yang kamu inginkan.' Novel dan film Gadis Kretek ini sama-sama keren. Dari keduanya kita semakin paham bahwa makhluk luar biasa itu adalah perempuan," ungkap Ganjar dengan penuh apresiasi.
Unggahan tersebut menciptakan resonansi positif di kalangan pengikut Ganjar, yang memberikan tanggapan antusias dan memberikan dukungan atas gaya kepemimpinan dan kepekaan emosional sang Capres.
Sebuah momen sederhana yang memberikan wawasan ke dalam kepribadian seorang pemimpin, dan mungkin, menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk menggali kisah-kisah yang menginspirasi dalam literatur Indonesia.
1. Adaptasi Novel
Gadis Kretek merupakan hasil adaptasi dari novel yang memiliki judul yang sama, yang ditulis oleh Ratih Kumala. Ratih menceritakan bahwa kisah Gadis Kretek ini bersumber dari pengalaman bisnis keluarganya yang terlibat dalam industri kretek.
Percakapan seputar kretek menjadi bagian rutin dalam percakapan sehari-hari Ratih ketika berkumpul di rumah eyangnya.
Ketika memasuki usia dewasa, Ratih kemudian mulai mentransformasikan pengalaman-pengalaman tersebut menjadi narasi, dan akhirnya, muncullah kisah Gadis Kretek.
2. Tayang Perdana di Busan
Gadis Kretek membuat penampilan perdananya di Busan International Film Festival 2023. Sebagai serial Indonesia, Gadis Kretek mencatat sejarah sebagai yang pertama kali menggelar premiere dunia dalam acara tersebut. Acara gala premiere dihadiri oleh para tokoh utama seperti Dian Sastro, Ario Bayu, Arya Saloka, dan Putri Marino, bersama dengan para produser dan sutradara.
3. Serial Original Pertama Indonesia yang Diproduksi Netflix
Gadis Kretek memulai debutnya di Busan International Film Festival 2023, menjadi serial Indonesia pertama yang mengadakan premiere dunia di festival tersebut. Gala premiere dihiasi dengan kehadiran Dian Sastro, Ario Bayu, Arya Saloka, dan Putri Marino, serta sejumlah produser dan sutradara.
4. Menampilkan Latar Tahun 1960an
Demi menciptakan suasana autentik era 1960-an, tim produksi merancang 100 set yang tersebar di 20 lokasi berbeda. Langkah ini diambil agar penonton dapat merasakan nuansa tahun 1960 yang dihadirkan dalam serial tersebut. (nas)
Sumber : iNews.id
Editor : Monas Junior
Artikel Terkait