YOGYAKARTA, iNewsJambi.id - Civitas akademika UII Yogyakarta mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersikap netral dan tidak memihak pasangan calon tertentu dalam Pilpres 2024.
Desakan tersebut disampaikan melalui pernyataan sikap yang dibacakan Rektor UII Prof Fathul Wahid di depan Auditorium Prof KH Kahar Muzakir Kampus Universitas Islam Indonesia, Kamis (1/2/2024).
"Mendesak Presiden Joko Widodo untuk kembali menjadi teladan dalam etika dan praktik kenegarawanan dengan tidak memanfaatkan institusi kepresidenan. Presiden harus bersikap netral, adil, dan menjadi pemimpin bagi semua kelompok dan golongan, bukan untuk sebagian kelompok," kata Prof Fathul Wahid.
Selain itu, meminta DPR dan DPRD aktif melakukan fungsi pengawasan, memastikan pemerintahan berjalan sesuai koridor konstitusi dan hukum, serta tidak membajak demokrasi yang mengabaikan kepentingan dan masa depan bangsa.
"Mendorong calon presiden, calon wakil presiden, para menteri dan kepala daerah yang menjadi tim sukses, serta tim kampanye salah satu pasangan calon, untuk mengundurkan diri dari jabatannya, guna menghindari konflik kepentingan yang berpotensi merugikan bangsa dan negara," kata Prof Fathul.
Sivitas akademika UII menuntut Presiden Joko Widodo beserta semua aparatur pemerintahan untuk berhenti menyalahgunakan kekuasaan dengan tidak mengerahkan dan tidak memanfaatkan sumber daya negara untuk kepentingan politik praktis. Termasuk salah satunya dengan tidak melakukan politisasi dan personalisasi bantuan sosial.
Prof Fathul juga mengajak masyarakat Indonesia untuk terlibat memastikan pemilihan umum berjalan secara jujur, adil, dan aman demi terwujudnya pemerintahan yang mendapatkan legitimasi kuat berbasis penghormatan suara rakyat.
Selain itu, meminta kepada seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama merawat cita-cita kemerdekaan dengan memperjuangkan terwujudnya iklim demokrasi yang sehat.
Prof Fathul menyampaikan bahwa pernyataan sikap ini sebagai bentuk tanggung jawab kampus yang diharapkan menjadi pengawal hati nurani rakyat dalam menjalankan demokrasi yang bersih dan adil.
"Kami berharap bahwa kawan-kawan kampus yang lain juga menyerukan hal yang sama. Ini adalah tanggung jawab anak bangsa dan kampus," katanya. (nas)
Editor : Monas Junior
Artikel Terkait