KOTAJAMBI, iNews.id - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Cipayung Jambi, mendesak ingin bertemu Presiden Joko Widodo, Kamis, 7 April 2022.
Tapi sayang, para mahasiswa dihalangi aparat keamanan, yang mengamankan kedatangan Jokowi ke Jambi.
Dilarang menemui Presiden Jokowi yang sedang berada di Pasar Angso Duo, mahasiswa terlibat kericuhan dengan aparat keamanan.
Kericuhan terjadi lantaran para mahasiswa berusaha menerobos barisan pengamanan aparat kepolisian dan TNI. Tidak hanya saling dorong, mereka bahkan nyaris adu jotos.
Dalam seruan aksinya, mahasiswa menegaskan penolakan terhadap rencana perpanjangan masa jabatan Presiden Republik Indonesia dan penundaan pemilihan umum.
Para mahasiswa juga menuntut Presiden Jokowi menstabilkan harga minyak goreng dan bahan pokok lainnya. Mahasiswa minta sembako ketersediaannya.
Dalam aksi ini para mahasiswa juga menolak kenaikan harga BBM jenis pertamax. Mereka mendesak pemerintah menjamin persediaan BBM jenis pertalite.
Gagal bertemu Presiden Joko Widodo yang telah meninggalkan Pasar Angso Duo, mahasiswa tetap melanjutkan orasi di depan pasar terbesar di Jambi ini.
Koordinator Aksi, Hengky Tornado menyebutkan, aksi enam organisasi mahasiswa ini menolak perpanjangan jabatan presiden dan penundaan pemilu, lantaran berlawanan dengan konstitusi, yang jelas-jelas sudah diatur oleh undang-undang.
“Kami sangat kecewa gagal bertemu dengan Presiden untuk berbincang. Banyak hal yang akan kami sampaikan,” ujar Hengky.
Setelah menggelar aksi di depan Pasar Angso Duo, mahasiswa membubarkan diri. Mereka bergeser ke kawasan Bandara Sultan Thaha, dengan harapan bisa bertemu Presiden Joko Widodo sebelum terbang kembali ke Jakarta.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya ke Jambi, memberikan bantuan bibit kepada para pedagang, melepas ekspor pinang di Kabupaten Muaro Jambi, dan berkunjung ke cagar budaya Percandian Muaro Jambi.
Editor : Doddi Irawan