RIYADH, iNewsJambi.id – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menegaskan seluruh negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) dan ASEAN memiliki kesepahaman soal konflik Israel-Palestina di Gaza.
GCC-ASEAN Summit 2023 digelar di Riyadh, Arab Saudi, Jumat (20/10/2023), salah satu agendanya membahas konflik Israel-Palestina yang tengah berlangsung.
"Itu adalah posisi bersama kita. Posisi bersama antara ASEAN dan GCC, dan ada di dalam dokumen GCC-ASEAN Statement on Development in Gaza. Jadi kita solid posisinya," kata Retno, kepada wartawan di Riyadh.
Retno menegaskan, GCC-ASEAN Summit 2023 menghasilkan statement soal perkembangan di Gaza.
"Jelas tak mungkin, KTT di tengah situasi yang memprihatinkan di Gaza, tidak menyinggung masalah Gaza. Tadi di dalam statement semua leaders, semua menyebut masalah Gaza," ujarnya.
Menlu menjabarkan ada dua elemen yang ditekankan dalam pertemuan tersebut, di antaranya dihentikannya kekerasan serta penerapan gencatan senjata segera.
"Mengenai masalah segera dihentikannya kekerasan, bahkan di dalam statement ASEAN-GCC disebutkan pentingnya ceasefire (gencatan senjata)," tuturnya.
Elemen kedua, lanjut Retno, pembukaan akses untuk kemanusiaan, baik bantuan kemanusiaan maupun evakuasi warga negara asing dari wilayah konflik.
"Negara-negara sekarang sedang berusaha untuk mengevakuasi warga negaranya dan sampai sekarang belum ada yang sampai berhasil," ujarnya.
Lebih lanjut Retno menegaskan, akar permasalahan konflik Israel-Palestina harus diselesaikan agar permasalahan ini tak timbul lagi. Dia juga khawatir konflik terbaru ini dimanfaatkan pihak tertentu justru untuk mengaburkan isu kemerdekaan Palestina.
"Akar masalahnya itu apa? Pendudukan ilegal Israel atas tanah Palestina. Jadi jangan sampai, situasi ini kemudian justru digunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk menghapuskan isu Palestina. Untuk menghapuskan hak-hak rakyat Palestina," tandasnya. (nas)
Sumber: iNews.id
Editor : Monas Junior
Artikel Terkait