JAKARTA,iNews.id - Ketua DPR Puan Maharani sejak remaja sudah ditempa sejarah dan belajar dari kedua orangtuanya Taufik Kiemas dan Megawati Soekarnoputri.
"Beliau ditempa sejarah dan waktu. Dia dari muda sudah diajak oleh ibundanya Megawati Soekarnoputri dan almarhum ayahandanya Taufiq Kiemas ketika zaman otoritarian orde baru," kata Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu, Minggu (15/5/2022).
Dia pun menilai Puan Maharani memenuhi kriteria seorang pemimpin.
"Beliau dari sekolah sudah diajak. Kemudian dia juga lulus di perguruan tinggi yang lumayan, bukan karena fasilitas. Waktu itu kan siapa sih yang mau fasilitasi keluarga Bung Karno," sambung Masinton.
Saat mencalonkan diri sebagai anggota DPR untuk pertama kalinya pada 2009, Puan juga berhasil mendapatkan suara terbanyak.
Puan yang saat itu maju melalui daerah pemilihan dapil Jawa Tengah 5 (meliputi Surakarta, Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali) memenangkan 242.504 suara, terbanyak kedua secara nasional.
"Itu tentunya hasil kerja keras. Bahwa dia cucu bung Karno dan putri Bu Mega ia. Tapi beliau dipersiapkan, dikader dan mengkader dirinya untuk memimpin masyarakat," kata Masinton.
Tiga tahun di Senayan, Puan pun terpilih sebagai Ketua Fraksi PDI-P. Menurut Masinton, Puan dapat memimpin fraksi PDI-P yang saat itu menjadi oposisi dengan sangat baik.
"Ketika dia ketua fraksi beliau mampu memimpin dan mengorkestrasi sikap oposisi. Itu tidak mudah," kata Masinton.
Selanjutnya pada 2014, Puan kembali maju dalam pemilu legislatif dan lagi-lagi meraih suara terbanyak kedua. Namun Puan melepas kursinya di DPR karena dipilih oleh Presiden Joko Widodo untuk menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait