Tidak salah, bila yang pernah menikmati rasanya pempek buatannya dipastikan ketagihan. Buktinya, mereka yang pindah tugas, selalu rindu ingin menikmati kembali kelezatan pempek tersebut.
Bahkan, katanya, mantan Danrem Jambi, Brigjen TNI Zulkifli sering menyantapnya termasuk sejumlah pejabat Korem lainnya.
Diakuinya, bukan hanya anggota TNI yang laki-laki, ibu-ibu Persit juga tak lepas untuk berlangganan pempeknya yang gurih nikmat.
"Di era android ini, mereka yang ingin atau rindu pempek buatannya langsung telepon minta orderan," tuturnya.
Yang lebih mencengangkan lagi, pempeknya pernah dikirim sampai ke Papua, Jaya Pura.
"Ada anggota (TNI) dinas di Rimbo-Bujang, anaknya di Papua dinas di Bank BRI sana. Dia pesankan 500 biji untuk pesta pernikahannya. Kalau tidak pempek saya tidak mau dia," kata Mas Jarot.
Sedangkan di daerah terdekatnya, pempek sering di order luar Jambi dari Padang Sumatera Barat, dan banyak lagi daerah lainnya.
"Baru-baru ini, kawan media nasional ada pesan tuk kawan redaksi MNC Group di Jakarta. Kalau anggota dan Komandan Kodim dalam lingkup Provinsi Jambi, setiap ke Jambi pasti cari saya untuk makan pempek. Kalau harganya tergolong murah 1 biji Rp1.000," tukasnya.
Mas Jarot juga menceritakan bagaimana awalnya pada tahun 1988 merantau dari Jawa ke Jambi. Saat itu, tinggal di kawasan Rantau Ikil, Batu Kangkung, Simpang Sawmil arah ke Padang Sumatera Barat.
Editor : Azhari Sultan