Mulanya, dia bekerja sebagai penyadap karet. Barulah pada tahun 1991 mencoba berdagang pempek milik menjual orang lain hingga tahun 1997.
"Alhamdulillah dari tahun 1997 sampai sekarang ini, pempek sudah bikin sendiri. Biasalah, namanya orang jualan pasti ada pasang surutnya,’’ imbuh Mas Jarot.
Menurutnya, pempek yang dibuatnya ini tidak ribet sangat sederhana. Untuk resepnya, tidak berbeda jauh dengan pempek lain pada umumnya. Cukup dengan sepenuh hati.
"Saya buatnya bersama istri dengan sepenuh hati. Berawal dari belajar juga dari ikut jualan hingga punya usaha sendiri," tuturnya.
Dia menambahkan, pada tahun tahun 1997 sampai 2004 zaman tsunami Aceh pernah memiliki karyawan.
"Anak buah saya dulu ada 11 orang. Sekarang sudah diajari, mereka sudah punya usaha sendiri," sebutnya.
Ayah dari seorang istri ini pernah memasukkan anaknya untuk tes TNI. Namun, tidak lolos di kesehatan.
"Alhamdulillah, sekarang sudah punya tempat tinggal rumah sendiri. Anak pertama kerja di Batam, anak kedua kerja di Hotel Abadi Suite, dan anak ketiga masih duduk di bangku SMA kelas 1," jelasnya.
Editor : Azhari Sultan