Mendengar kesaksian timnya, Lucky saat itu mulai menaruh kecurigaan kepada Ponpes Al Zaytun.
Dia menyesal pernah berpidato di depan para santri dan petinggi Al Zaytun serta ikut mempromosikan pondok pesantren tersebut.
"Kenapa saya menjadi penting urusan ini buat saya, karena saya di podium ngomong, 'betapa beruntungnya ibu bapak yang menyekolahkan anaknya di Al Zaytun' karena saya lihat konteksnya ini sekolahnya bagus, rapi, muridnya yang mau nyapu di pinggir jalan," jelasnya.
Sejatinya, Lucky Hakim belum mengetahui kebenaran dari isu yang beredar terkait dugaan kesesatan petinggi Ponpes Al Zaytun tersebut.
Jika terbukti bersalah, Lucky mengaku tak sungkan menyampaikan amarahnya kepada Panji Gumilang.
"Tapi kalau ternyata ini terbukti, saya harus marah dong sama Pak Panji, Pak Panji membuat saya jadi mempromote, tapi ternyata ini ada hal buruk," tutur Lucky Hakim.
"Ya sudah, habis itu hubungan saya sama Al-Zaytun cuma berakhir pada datangnya saya saat itu, cuma dua kali tahun lalu, terus kalau komunikasi ya cuma menyapa," imbuhnya. (ris)
Editor : Monas Junior
Artikel Terkait